*Catatan Kecil, Ngabuburit 09/04/2022* (1) Tawakkal dan Ikhtiyar adalah dua unsur yang saling berpasangan… Kepergian alm. Mas Fajrul kita pasrahkan pada kehendak Yang Maha Kuasa (tawakkal) Namun di sisi lain, manusia wajib berusaha (ikhtiyar) agar segala sesuatunya menjadi lebih baik lagi Untuk dapat menapaki fase yang lebih baik, maka *muhasabah-introspeksi-evaluasi* menjadi salah satu unsur yang mutlak diperlukan… Mari sama-sama _ber-iqro’…_ 😊😊🙏(2) Dengan diringi niat untuk menjalankan kewajiban terhadap jenazah, sebagian wali santri berkesempatan melaksanakan fardhu kifayah tersebut. Ada yang berkesempatan mensholatkan & memakamkan… Ada pula yang (hanya) kebagian untuk turut mengiringi proses pemakaman… Namun ada momen berharga yang bisa dilihat dan dirasakan oleh sebagian wali santri = menyaksikan para santri saat mereka di tengah “komunitas” mereka Catatan dari momen tersebut antara lain: - Meski harus berdesak-desakan dan berimpitan dalam angkot Pemalang-Pekalongan PP, sembari “menikmati” lapar-haus puasa Ramadan, mereka dengan sabar menanti kedatangan jenazah sahabat mereka dan dengan setia mengantarkannya di peristirahatannya yang terakhir - Di area makam, mereka para santri mengikuti detik demi detik prosesi pemakaman dengan santun, sopan, dan bersahaja. Menjaga adab sebagai buah dari pendidikan karakter _(character building)_ tercermin dari perilaku mereka selama di area makam. Tidak ada gurauan dan canda-tawa yang merusak suasana. - Keluar area makam berjalan dengan tertib dan tenang… langsung menuju ke armada mereka masing-masing…RAPI Tidak terdengar ada arahan dari para ustadz karena mereka (semoga) sudah terarah… Tidak ada teguran dari para pendamping karena mereka (semoga) sudah sesuai aturan… Semoga keridhoan Allah SWT selalu membersamai mereka… Aamiin…. 😊🙏